MAKAM KI AGENG RADEN TRENGGONO KUSUMO
DESA MUNENG, KECAMATAN CANDIROTO, KABUPATEN
TEMANGGUNG
Sejarah singkat Ki Ageng Trenggono
Kusumo (berdasarkan hasil wawancara dengan juru kunci makam)
Ki Ageng
Trenggono Kusumo merupakan anak dari Prabu Brawijaya V yang konon beragama
Islam dengan Ibu Bhre Pananggungan. Pada mulanya dia di utus oleh Raja
Brawijaya V untuk mengabdi di kerajaan Demak. Setelah mengabdi di Demak,
kemudian dia diutus oleh Raden Fatah (raja Demak pertama) untuk bertapa di
Gunung Beser, dalam perjalanan bertapanya di Gunung Beser, dia singgah di
sebuah tempat bernama Tapak Suci Kuwarasan. Di sini dia membuat sebuah kali bernama
Sendang Kuwarasan. Setelah itu dia melanjutkan perjalanan ke sebuah tempat yang
sekarang bernama Desa Muneng. Nama Muneng sendiri diambil dari kata dalam
bahasa Jawa, manguneng, atau mangu-mangu yang artinya ragu-ragu.
Konon, Ki Ageng Trenggono Kusumo ragu-ragu ketika hendak singgah di Desa
tersebut. Di desa ini dia juga mempunyai seorang abdi atau pembantu yang
bernama Eyang Penompo.
Kondisi makam
Ki Ageng Trenggono Kusumo dan tata cara yang dianjurkan ketika berziarah
Makam Ki Ageng
Trenggono Kusumo terletak di Desa Muneng, Kecamatan Candiroto, Kabupaten
Temanggung. Makam ini tergolong masyhur di kalangan masyarakat Temanggung,
bahkan masyarakat daerah lain seperti Wonosobo, Magelang, Banjarnegara, dan
Kendal. Setiap harinya selalu ada peziarah yang datang ke makam ini, terutama
pada hari jumat kliwon dan selasa kliwon. Sedangkan bulan yang paling ramai
digunakan untuk berziarah adalah bulah Safar minggu pertama. Pada bulan ini
pernah terdapat sekitar 30 ribu peziarah.
Untuk berziarah
ke makam ini ada beberapa hal yang dianjurkan. Pertama, pengunjung hendaknya
berwudhu di Sendang Kuwarasan terlebih dahulu. Di sana pengunjung sangat
dianjurkan untuk memohon kepada Allah SWT agar hajatnya dikabulkan. Ada yang
unik, ketika berdoa tidak diperkenankan membelakangi mata air yang ada di sana.
Kedua, setelah berwudhu di Sendang Kuwarasan, sebelum ziarah ke makam Ki Ageng
Trenggono Kusumo, hendaknya peziarah berziarah ke makam Eyang Penompo terlebih
dahulu. Sesuai dengan namanya, Eyang Penompo dianggap sebagai penerima
tamu-tamu yang akan berziarah ke makam Ki Ageng Trenggono Kusumo. Setelah itu
baru berziarah ke makam Ki Ageng Trenggono Kusumo.
Dokumentasi:
|
Lanjutkan, setidaknya biarkan generasimu membaca
BalasHapus